Oleh Ibnu K –
(15 ciri – ciri orang syiah di indonesia | syiah sesat dan menyesatkan)
“Secantik apapun wanita Syiah, aku tidak akan tertarik,” kata seorang pria muslim kepada temannya.
“Mengapa?”
“Sebab aku tidak tahu, dia sudah pernah mut’ah atau belum”
“Mengapa?”
“Sebab aku tidak tahu, dia sudah pernah mut’ah atau belum”
Lalu bagaimanakah ciri-ciri wanita Syiah agar seorang muslim tidak salah pilih saat mencari istri atau mencari menantu?
- Secara fisik tampilan mereka bisa jadi sama dengan tampilan muslimah, sama-sama menutup aurat. Tetapi pada banyak kesempatan mereka mengenakan pakaian hitam-hitam (jubah hitam dan kerudung hitam, tanpa cadar).
- Pada beberapa acara keagamaan, selain mengenakan pakaian hitam-hitam, wanita Syiah juga memakai ikat kepala bertuliskan syiar Syiah. Sepintas, tulisan itu tampak biasa tetapi ternyata memiliki makna seruan doa. Misalnya: Ya Ali, Ya Husain, Ya Fatimah.
- Untuk menyamarkan kata Syiah, mereka menggantinya dengan ahlul bait. Sehingga wanita Syiah sering menyebut istilah ahlul bait, mengklaim diri sebagai pecinta ahlul bait, mengemukakan pendapat ahlul bait ketika membahas persoalan agama dan mengunggulkan mazhab ahlul bait dibandingkan mazhab lainnya.
- Menunjukkan ketidaksukaan terhadap para sahabat Nabi selain Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu. Pada situasi yang ‘kondusif’ mereka menunjukkan kebenciannya kepada para sahabat Nabi dalam bentuk mencela hingga mengkafirkan, terutama para shabat utama seperti Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, dan Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.
- Tidak mengakui Abu Bakar, Umar dan Utsman sebagai khalifah yang sah. Sebaliknya, mereka menganggap tiga khulafaur rasyidin itu sebagai pengkhianat dan perampas kekuasaan.
- Meskipun tampilannya seperti aktifis Islam, wanita Syiah tidak suka menghadiri pengajian umat Islam ahlus sunnah, juga tidak suka berada di masjid ahlus sunnah.
- Menghadiri perayaan-perayaan syiah seperti Idul Ghadir, peringatan Asyura dan lain-lain
- Ketika puasa Ramadhan, mereka tidak segera berbuka seperti umat Islam tetapi menunggu beberapa saat setelah matahari terbenam hingga tampak bintang gemintang.
- Tidak berpuasa di hari asyura. Sebaliknya, mereka tampak bersedih dengan kesedihan yang mendalam pada hari itu demi mengingat tragedi Karbala
- Bersedia, bahkan senang dimut’ah. Mut’ah adalah kawin kontrak untuk jangka waktu tertentu baik dalam hitungan hari, bulan ataupun tahun.
Demikian 10 di antara ciri-ciri wanita Syiah. [Ibnu K/bersamadakwah]
http://bersamadakwah.net, Apr 6, 2015
(nahimunkar.com)
Post A Comment:
0 comments: