Syiahindonesia.com - Komite Pemuda Islam (KPI) Sulawesi Selatan menggelar aksi kampanye penolakan keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) di Anjungan Pantai Losari Jl Penghibur Makassar, Minggu (16/8).
Beberapa organisasi massa (ormas) Islam yang tergabung di KPI Sulsel seperti, FPI Makassar, LPAS, Gerakan Pemuda Islam, LPPI Sulsel, Harrakah Sunniah Masyarakat Islam, BKPRMI, dan organisasi kepemudaan seperti HMI
Aksi yang digelar KPI Sulsel ini terkait dengan penolakan pemerintah Indonesia yang meminta maaf kepada keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) atas kejadian dimasa lampau. Presidiaum KPI Sulsel Muhammad Abdurahman mengatakan KPI Sulsel sangat mengecam tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Beberapa organisasi massa (ormas) Islam yang tergabung di KPI Sulsel seperti, FPI Makassar, LPAS, Gerakan Pemuda Islam, LPPI Sulsel, Harrakah Sunniah Masyarakat Islam, BKPRMI, dan organisasi kepemudaan seperti HMI
Aksi yang digelar KPI Sulsel ini terkait dengan penolakan pemerintah Indonesia yang meminta maaf kepada keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) atas kejadian dimasa lampau. Presidiaum KPI Sulsel Muhammad Abdurahman mengatakan KPI Sulsel sangat mengecam tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia.
"Yang jelasnya kami menolak permintaan maaf presiden Joko Widodo yang memberikan ruang kepada mereka," kata Abdurahman.
Menurut KPI Sulsel, permintaan maaf tersebut akan memberikan ruang yang luas dan dapat memberikan PKI kembali eksis. Selain keluarga PKI, KPI Sulsel juga menyoroti beberapa aliran sesat yang menurut mereka dapat menghancurkan dan merongrong dalam agama Islam. Aliran sesat tersebut adalah Ahmadiyah dan Syiah. Abdurahman yang juga dari anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar menyebutkan KPI Sulsel sangat mengecam aliran sesat.
"Mereka ini yang menghancurkan islam dari dalam dan mencabik-cabik ajaran islam dengan cara merubah," jelasnya. Mereka juga mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak memberikan juga ruang kepada Ahmadiyah dan Syiah yang telah melakukan makar terhadap negara. Abdurahman menilai kedua aliran sesat tersebut telah melakukan tindakan yang jauh dari perilaku kemanusian.
"Mereka ini berlaku biadab kepada ulama, prajurit TNI dan anak bangsa," ungkapnya.
Puluhan massa KPI Sulsel ini juga melakukan rolling dibeberapa tempat, sekalian juga mendeklarasikan KPI Sulsel. Beberapa tempat yang didatangi seperti Anjungan Pantai losari Jl Penghibur, Polrestabes Makassar Jl Ahmad Yani, dan Kodim 1408/BS Jl Lanto Dg Pasewang.
Tuntutan KPI Sulsel
(nisyi/syiahindonesia.com)
Menurut KPI Sulsel, permintaan maaf tersebut akan memberikan ruang yang luas dan dapat memberikan PKI kembali eksis. Selain keluarga PKI, KPI Sulsel juga menyoroti beberapa aliran sesat yang menurut mereka dapat menghancurkan dan merongrong dalam agama Islam. Aliran sesat tersebut adalah Ahmadiyah dan Syiah. Abdurahman yang juga dari anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar menyebutkan KPI Sulsel sangat mengecam aliran sesat.
"Mereka ini yang menghancurkan islam dari dalam dan mencabik-cabik ajaran islam dengan cara merubah," jelasnya. Mereka juga mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak memberikan juga ruang kepada Ahmadiyah dan Syiah yang telah melakukan makar terhadap negara. Abdurahman menilai kedua aliran sesat tersebut telah melakukan tindakan yang jauh dari perilaku kemanusian.
"Mereka ini berlaku biadab kepada ulama, prajurit TNI dan anak bangsa," ungkapnya.
Puluhan massa KPI Sulsel ini juga melakukan rolling dibeberapa tempat, sekalian juga mendeklarasikan KPI Sulsel. Beberapa tempat yang didatangi seperti Anjungan Pantai losari Jl Penghibur, Polrestabes Makassar Jl Ahmad Yani, dan Kodim 1408/BS Jl Lanto Dg Pasewang.
Tuntutan KPI Sulsel
- Menolak keras adanya upaya provokasi pemerintah untuk meminta maaf kepada keluarga PKI.
- Menolak aliran sesat Syiah dan Ahmadiyah.
- Mendesak pemerintah agar tidak memberi ruang kepada PKI dan aliran sesat.
(nisyi/syiahindonesia.com)
Post A Comment:
0 comments: